Sabtu, 15 September 2012

Ternak Kenari

TERNAK KENARI

Burung kanari terkenal sebagai burung yang mudah ditangkarkan. Hal ini tentu tidak mengherankan kalau kita menilik sejarah penyebaran burung kenari itu sendiri. Burung kenari yang menyebar ke seluruh dunia, pada dasarnya adalah burung-burung kenari hasil penangkaran para penangkar burung di belahan Eropa Barat sana. Di Indonesia saat ini, penangkaran burung kenari sudah demikian populernya dan karena mudahnya menangkarkan burung kenari, bahkan hal itu bisa dilakukan oleh para pemula dunia hobi burung.
PENANGKARAN KENARI

TATA CARA PENANGKARAN
Tata cara penangkaran burung kenari yang perlu diperhatikan dengan baik adalah pemilihan indukan baik jantan maupun betina, penjodohan, perawatan selama mengerami telur, dan perawatan selama proses penetasan telur.
 1. Pemilihan indukan
Burung kenari secara alamiahmemiliki masa-masa melakukan reproduksi untuk mempertahankan generasinya. Untuk mendapatkan burung kenari jantan dan betina yang benar-benar telah siap kawin perlu pengalaman yang cukup. Sebagai gambaran umum, buirung kenari jenis Holland secara normal biasanya pada usia 7 – 8 bulan telah berbunyi cukup nyaring, sedangkan burung kenari betina sudah mengalami perubahan fisik, yakni perut sekitar alat kelamin menjadi lebih besar dan kencang seperti bisul mau pecah. Indukan burung kenari jantan atau betina yang akan ditangkarkan sebaiknya dipilih yang memiliki bentukj tubuh ideal, warna bulunya mulus, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, tidak cacat fisik baik paruh, maupun kakinya, dan tidak sedang dalam proses ganti bulu.
Burung kenari jantan yang telah siap untuk dijodohkan/dikawinkan jika telah menunjukan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Suaranya nyaring dengan irama yang pankang dan tidak terputus-putus, gerakannya naik turun sangkar.
  • Jika dipegang dan diamati, alat kelaminnya tampak menonjol besar dan panjang berwarna kemerah-merahan.
2. Burung kenari betina yang telah siap untuk dijodohkan/dikawinkan jika telah menjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Gelisah jika mendengar suara/bunyi kenari jantan;
  • Bulu sayap dikepak-kepakakn sambil berbunyi mencicit jika mendengar suara burung kenari jantan;
  • Sering mengangkut bulu atau serat-serat daun yang telah kering atau menarik-narik tali untuk dibawa kesana kemari sambil terbang;
  • Jika dipegang dan diamati, sekitar alat kelamin sudah tampak halus bersih dari bulu dan berwarna kemerah-merahan; jika disentuh dengan ujung jari tangan akan terasa seperti bisul mau pecah;
  • Jika diamati secara teliti, anus tempat terjadinya proses perkawinan sudah tampak terbuka lebih lebar daripada biasanya dan di sekitarnya tampak mengkilap/berminyak.
3. Penjodohan
Penjodohan burung kenari dapat dilakukan dengan beberapa macam cara. Menurut seorang pakan kenari, penjodohan dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yakni
  • Penjodohan dengan pasangan tetap, dan
  • Penjodohan secara masal.
4. Penjodohan dengan pasangan tetap
Penjodohan dengan pasangan tetap adalah proses penjodohan yang dilakukan dengan menggunakan pasangan yang sama. penjodohan dengna pasangan tetap menurut beberapa peternak dianggap kurang efektif karena satu jantan hanya dikawinkan dengan satu betina. Padahal, satu induk jantan dapat dikawinkan dengna beberapa induk betina selama waktu istirahat dan menu makanannya terjamin.
5. Pasangan tidak tetap
Penjodohan dengan pasangan tidak tetap umumnya dilakukan oleh penangkar yang hanya memiliki induk jantan terbatas, sedangkan jumlah induk betina cukup banyak. Proses penjodohannya hanyaberdasarkan situasi, misalnya ketika ada induk betina yang sudah dijodohkan karena anak-anaknya sudah dapat makan sendiri. Jika induk betina tersebut sudah tampak siap kawin lagi,maka dapat segera dijodohkan dengan induk jantan lain supaya tidak terlambat untuk bertelur lagi. Keuntungan penjodohan tidak burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adalah produksi telur dan anakan kenari dapat berlangsung terus menerus sampai  batas waktu tertentu. Sedangkan kelemahan penjodohan burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adealah kualitas anakan kenari yang dihasilkan kurang bagus, baik dari segi warnanya maupun penjodohan tersebut, mereka berorientasi pada jumlah produksi yang dihasilkan.
6. Penjodohan secara masal
Penjodohan burung kenari secara massal dilakukan dengna cara memasukkan bebarapa kenari jantan dan betina menjadi satu dalam  sangkar yang cukup besar. Cara penjodohan kenari secara massal ini umumnya sudah ditinggalkan oleh para penangkar. Keuntungan penjodohan kenari secara massal adalah pemberian pakan relatif lebih cepat. Sedangkan kelemahan penjodohan kenari secara masal
Dikutip dari: Seri Budidaya Kenari&Permasalahannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar